Soil Stabilizer RJU Perdana di Mesuji

Rabu, 16 Oktober 20130 komentar

RAWAJITU UTARA – Topografi sejumlah kampung di Rawajitu Utara (RJU) yang cukup berat menuai perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji. Melalui program Sai Bumi serasan Segawe (SBSS), kecamatan yang berbatasan dengan Tulangbawang ini mendapatkan kucuran dana Rp. 236.445.000. untuk penstabilan tanah atau lazim disebut soil stabilizer. Kegiatan ini dilakukan di Kampung Sungaibuaya dengan spesifi kasi panjang 925 meter, lebar 3 meter dan ketebalan 0,15 meter.
 
Fasilitator Teknik (Fastekab) PNPM MPdINTEGRASI Kabupaten Mesuji Singgih Bambang Kuncahyo, S.T. mengatakan penstabilan tanah ini dipilih karena memungkinkan untuk dikerjakan masyarakat. “Karena mengingat lokasi menuju ke RJU
memang terbilang sulit,” katanya.

Sebenarnya, lanjut Singgih, tipe tanah RJU bisa saja menggunakan pengerasan dengan batu belah atau telford. “Tapi yang menjadi persoalan adalah kondisi dan jarak tempuh yang harus menyebrangi sungai. Belum lagi ditambah dengan tekstur geografi s tanah yang jika musim hujan sulit dilalui,” ungkapnya. Sehingga, masih menurut Singgih, menyebabkan terhambatnya
proses dropping (pendistribusian) material dan membuat harga material di pasaran melonjak tinggi. “Hal lainnya karena soil stabilizer juga memiliki beberapa kelebihan. Diantaranya tanah menjadi keras.

Jika hujan tidak becek dan musim kemarau relatif mengurangi debu. Apalagi jalan yang dibangun itu hanya bersifat jalan pertanian biasa yang tidak dilalui oleh kendaraankendaraan berat. Jadi program ini memang sudah tepat,” akunya.

Sementara, Ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) RJU Puryanto menyatakan pembangunan penstabilan tanah ini baru kali pertama dilaksanakan oleh UPK. “Meski baru pertama kali, kami tidak terlalu kesulitan untuk melaksanakannya. Hal ini karena adanya pendampingan teknik oleh Fastekab PNPM MPdINTEGRASI. Kami juga didampingi oleh tim supervisi dan teknik dari
PT Watu Kali Jogjakarta selaku produsen matos (bahan perekat tanah dan semen),” jelasnya.

Ditambahkannya, soil stabilizera dalah sarana penstabilan tanah dalam wujud jalan yang materialnya terdiri dari tanah, semen dan matos sebagai bahan perekat. Setelah tanah dan semen dicampur, matos yang sudah bercampur air disemprotkan secara merata. “Sesudah itu barulah dilakukan pemadatan dengan menggunakan bius beton,” urainya.

Untuk tahap akhir dari pekerjaan ini, pria yang sudah tiga tahun menjabat ketua UPK ini mengatakan perlunya dilakukan penyiraman rutin setiap hari selama maksimal 15 hari. “Sejauh ini, memang tidak ada kendala. Tapi dari pengalaman yang kami rasakan, khusus untuk daerah pasang surut seperti RJU, sebaiknya pekerjaan jenis ini dilakukan pada musim hujan. Sebab di musim kemarau air menjadi payau dan terasa asin. Hal ini ternyata tidak terlalu baik untuk kualitas pekerjaan,” tutupnya. (pur)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PNPM-MPd Kab. Mesuji - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger